1.1
LATAR BELAKANG
Sistem tenaga listrik adalah sekumpulan pusat tenaga litrik
dan gardu distribusi yang satu dengan yang lainnya, yang terhubung dengan
jaringan membentuk suatu kesatuan interkoneksi.
Listrik juga merupakan sarana yang
sangat dibutuhkan untuk menunjang kemajuan pembangunan bangsa dan juga
merupakan kebutuhan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Energi listrik
dikirimkan ke beban melalui suatu system transmisi yang jaraknya tergantung
pada letak lokasi dari pembangkitan dan pusat-pusat beban, sehingga dalam
pengoperasian penyaluran daya listrik sering kali mengalami berbagai gangguan
yang dapat mengakibatkan terputusnya kelangsungan pelayanan energi listrik ke
pihak konsumen.
Akibat dari besarnya arus gangguan
yang terjadi dapat menimbulkan kerusakan dan bahaya kebakaran dalam peralatan
system tenaga listrik seperti : generator,
transformator, dan sebagainya. Untuk menghindari akibat-akibat gangguan
tersebut, maka pada peralatan system tenaga listrik dibutuhkan suatu system
pengaman (system proteksi) dan pengawasan yang seksama, untuk nenjamin keamanan
yang baik dalam system proteksi. Dengan demikian diharapkan kerusakan pada
peralatan-peralatan listrik tidak akan terjadi serta gangguan dapat dikurangi
sampai pada tingkat yang sekecil mungkin.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1. Apa rumus yang
digunakan pada transformator?
2. Apa saja jenis-jenis
transformator?
3. Bagaimana prinsip
kerja transformator?
4. Apa manfaat serta
kerugian dari transformator?
1.3
TUJUAN PENULISAN
Makalah ini disusun bertujuan untuk membantu
mahasiswa agar lebih memahami
mengenai transformator. Adapun materi mengenai transformator ini merupakan
salah satu bagian dari mata kuliah elektronika dasar. Oleh sebab itu salah satu tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia tentang
Teknik Elekronika.
II. LANDASAN
TEORI
Pengenalan Transformator
Transformator
atau transformer atau trafo adalah komponen elektromagnet yang dapat mengubah taraf suatu
tegangan AC ke taraf yang lain.
Transformator didefinisikan
suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu
atau lebih rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet berdasarkan
prinsip induksi-elektromagnet. Transformator digunakan secara luas, baik dalam
bidang tenaga listrik maupun elektronika. Penggunaan transformator dalam system
tenaga listrik memungkinkan dipilihnya tegangan yang sesuai, dan ekonomis untuk
berbagai keperluan misalnya keperluan akan tegangan tinggi dalam pengiriman
listrik jarak jauh.
Penggunaan Transformator
Transformator (trafo) digunakan pada peralatan listrik
terutama yang memerlukan perubahan atau penyesuaian besarnya tegangan
bolak-balik. Misal radio memerlukan tegangan 12 volt padahal listrik dari PLN
220 volt, maka diperlukan transformator untuk mengubah tegangan listrik
bolak-balik 220 volt menjadi tegangan listrik bolak-balik 12 volt. Contoh alat
listrik yang memerlukan transformator adalah: TV, komputer, mesin foto kopi, gardu
listrik dan sebagainya.
Kegunaan transformator adalah suatu alat yang berguna untuk
mengubah tegangan arus bolak balik menjadi lebih tinggi atau rendah.
Transformator terdiri dari pasangan kumparan primer dan sekunder yang diisolasi
(terpisah) secara listrik.
III. PEMBAHASAN
3.1 Prinsip kerja
Prinsip kerja transformator adalah kumparan primer yang
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, sehingga terjadi perubahan arus
listrik pada kumparan primer yang menimbulkan medan magnet berubah. Penggunaan
transformator pada kehidupan sehari-hari adalah transformator yang dapat
mengubah tegangan listrik bolak-balik yang dari 220volt menjadi 120volt. Transformator
bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-balik
yang membentangi primer menimbulkan fluks
magnet yang idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks
bolak-balik ini menginduksikan GGL
dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer
akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.
Hubungan antara tegangan primer dengan tegangan sekunder ditentukan oleh
perbandingan jumlah lilitan primer dengan lilitan sekunder
3.3 Manfaat
Transformator
·
Menyesuaikan/ merubah
tegangan listrik arus bolak balik
·
Memisahkan /
decoupling antara rangkaian yang satu dengan lainnya.
·
Menyesuaikan impedansi
antara rangkaian satu dengan lainnya.
Perhitungan
diatas hanya berlaku apabila kopling primer-sekunder sempurna dan tidak ada
kerugian, tetapi dalam praktek terjadi beberapa kerugian yaitu:
1.
Kerugian tembaga. Kerugian I2Rdalam lilitan tembaga yang disebabkan oleh resistansi tembaga dan arus listrik yang mengalirinya.
2.
Kerugian kopling. Kerugian yang terjadi karena kopling primer-sekunder tidak
sempurna, sehingga tidak semua fluks magnet yang diinduksikan primer memotong
lilitan sekunder. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan secara
berlapis-lapis antara primer dan sekunder.
3.
Kerugian
kapasitas liar. Kerugian yang
disebabkan oleh kapasitas liar yang terdapat pada lilitan-lilitan
transformator. Kerugian ini sangat mempengaruhi efisiensi transformator untuk
frekuensi tinggi. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan primer
dan sekunder secara semi-acak (bank winding)
4.
Kerugian histeresis. Kerugian yang terjadi ketika arus primer AC berbalik arah.
Disebabkan karena inti transformator tidak dapat mengubah arah fluks magnetnya
dengan seketika. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggunakan material inti reluktansi
rendah.
5.
Kerugian efek
kulit. Sebagaimana konduktor lain yang
dialiri arus bolak-balik, arus cenderung untuk mengalir pada permukaan
konduktor. Hal ini memperbesar kerugian kapasitas dan juga menambah resistansi
relatif lilitan. Kerugian ini dapat dikurang dengan menggunakan kawat Litz,
yaitu kawat yang terdiri dari beberapa kawat kecil yang saling terisolasi.
Untuk frekuensi radio digunakan kawat geronggong atau lembaran tipis tembaga
sebagai ganti kawat biasa.
6.
Kerugian arus eddy
(arus tolak). Kerugian yang disebabkan
oleh GGL
masukan yang menimbulkan arus dalam inti magnet yang melawan perubahan fluks
magnet yang membangkitkan GGL. Karena adanya fluks magnet yang berubah-ubah,
terjadi tolakan fluks magnet pada material inti. Kerugian ini berkurang kalau
digunakan inti berlapis-lapisan.
Efisiensi transformator dapat
diketahui dengan rumus . Karena
adanya kerugian pada transformator. Maka efisiensi transformator tidak dapat
mencapai 100%. Untuk transformator daya frekuensi rendah, efisiensi bisa
mencapai 98%.
Lambang Transformator Step-Up
Transformator step-up adalah
transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan
primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa
ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan
dalam transmisi jarak jauh.
2.
Step-Down
Adaptor
AC-DC merupakan piranti yang menggunakan transformator step-down
Lambang Transformator Step-Down
Transformator step-down memiliki
lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi
sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui,
terutama dalam adaptor
AC-DC.
Skema Autotransformator
Transformator
jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan
sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan
lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu
berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan
sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator
biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan
kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis
ini tidak dapat memberikan isolasi
secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder.
Selain itu, autotransformator
tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat
(biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).
Skema Autotransformator Variabel
Autotransformator
variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapan tengahnya bisa
diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah.
Transformator isolasi memiliki
lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga tegangan
sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain, gulungan
sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian.
Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk
penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak
digantikan oleh kopling kapasitor.
Transformator pulsa adalah
transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran gelombang pulsa.
Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga
setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah.
Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan
fluks magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh,
yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah.
Transformator tiga fasa sebenarnya
adalah tiga transformator yang dihubungkan secara khusus satu sama lain.
Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder
dihubungkan secara delta (Δ).
3.7 Transformator Daya
Transformator tenaga/daya adalah suatu peralatan tenaga
listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan
tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya (mentransformasikan tegangan). Dalam
operasi umumnya, trafo-trafo tenaga ditanahkan pada titik netralnya sesuai
dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan/proteksi, sebagai contoh transformator
150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator
70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya. Transformator yang
telah diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian sesuai standar yang telah
ditetapkan.
Klasifikasi
Transformator
tenaga/daya dapat di klasifikasikan menurut:
·
Pasangan:
·
Pasangan dalam
·
Pasanga luar
·
Pendinginan
- Pendinginan media udara
- Pendinginan media gas
- Pendinginan media minyak
- Pendinginan media air
·
Fungsi/Pemakaian
- Transformator mesin
- Transformator Gardu Induk
- Transformator Distribusi
·
Kapasitas dan Tegangan
- Trafo besar
- Trafo sedang
- Trafo kecil.
3.8 Cara Kerja dan Fungsi Tiap-tiap Bagian pada Transformator
Suatu
transformator terdiri atas beberapa bagian yang mempunyai fungsi masing-masing:
·
Bagian utama
-
Inti besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah
jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat
dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas
(sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh “Eddy Current”.
- Kumparan trafo
Beberapa
lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan. Kumparan tersebut diisolasi
baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan isolasi padat
seperti karton, pertinax dan lain-lain.
Umumnya pada trafo terdapat kumparan
primer dan sekunder. Bila kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik
maka pada kumparan tersebut timbul fluksi yang menginduksikan tegangan, bila
pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka akan mengalir arus pada
kumparan ini. Jadi kumparan sebagai alat transformasi tegangan dan arus.
- Kumparan tertier
Kumparan
tertier diperlukan untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk kebutuhan lain.
Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta.
Kumparan tertier sering dipergunakan juga untuk penyambungan peralatan bantu
seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt, namun
demikian tidak semua trafo daya mempunyai kumparan tertier.
- Minyak trafo
Sebagian
besar trafo tenaga kumparan-kumparan dan intinya direndam dalam minyak-trafo,
terutama trafo-trafo tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak trafo
mempunyai sifat sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan bersifat pula
sebagai isolasi (daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media
pendingin dan isolasi. Untuk itu minyak trafo harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
Ø Kekuatan isolasi tinggi
Ø Penyalur panas yang baikberat jenis yang kecil, sehingga
partikel-partikel dalam minyak dapat mengendap dengan cepat
Ø Viskositas yang rendah agar lebih mudah bersirkulasi dan
kemampuan pendinginan menjadi lebih baik
Ø Titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yang dapat
membahayakan
Ø Tidak merusak bahan isolasi padat
Ø Sifat kimia yang stabil.
- Bushing
Hubungan
antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah busing yaitu sebuah
konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai
penyekat antara konduktor tersebut denga tangki trafo.
- Tangki dan Konservator
Pada umumnya bagian-bagian dari trafo
yang terendam minyak trafo berada (ditempatkan) dalam tangki. Untuk menampung
pemuaian minyak trafo, tangki dilengkapi dengan konservator.
·
Peralatan Bantu
- Pendingin
Pada
inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi besi dan
rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang
berlebihan, akan merusak isolasi di dalam trafo, maka untuk mengurangi kenaikan
suhu yang berlebihan tersebut trafo perlu dilengkapi dengan sistem pendingin
untuk menyalurkan panas keluar trafo. Media yang digunakan pada sistem
pendingin dapat berupa: Udara/gas, minyak dan air.
- Tap Changer
(perubah tap)
Tap Changer adalah perubah
perbandingan transformator untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder sesuai
yang diinginkan dari tegangan jaringan/primer yang berubah-ubah. Tap changer
dapat dilakukan baik dalam keadaan berbeban (on-load) atau dalam keadaan tak
berbeban (off load), tergantung jenisnya.
- Alat pernapasan
Karena
pengaruh naik turunnya beban trafo maupun suhu udara luar, maka suhu minyakpun
akan berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak tinggi, minyak
akan memuai dan mendesak udara di atas permukaan minyak keluar dari dalam
tangki, sebaliknya bila suhu minyak turun, minyak menyusut maka udara luar akan
masuk ke dalam tangki.
Kedua
proses di atas disebut pernapasan trafo. Permukaan minyak trafo akan selalu
bersinggungan dengan udara luar yang menurunkan nilai tegangan tembus minyak
trafo, maka untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa penghubung udara luar
dilengkapi tabung berisi kristal zat hygroskopis.
- Indikator
Untuk
mengawasi selama trafo beroperasi, maka perlu adanya indicator pada trafo
sebagai berikut:
·
indikator suhu
minyak
·
indikator permukaan
minyak
·
indikator sistem
pendingin
·
indikator kedudukan
tap
·
dan sebagainya.
·
Peralatan Proteksi
- Rele Bucholz
Rele
Bucholz adalah rele alat/rele untuk mendeteksi dan mengamankan terhadap
gangguan di dalam trafo yang menimbulkan gas.
Gas yang timbul
diakibatkan oleh:
a. Hubung singkat antar lilitan pada/dalam
phasa
b. Hubung singkat antar phasa
c. Hubung singkat antar phasa ke tanah
d. Busur api listrik antar laminasi
e. Busur api listrik karena kontak yang kurang baik.
b. Hubung singkat antar phasa
c. Hubung singkat antar phasa ke tanah
d. Busur api listrik antar laminasi
e. Busur api listrik karena kontak yang kurang baik.
- Pengaman tekanan lebih
Alat ini
berupa membran yang dibuat dari kaca, plastik, tembaga atau katup berpegas,
berfungsi sebagai pengaman tangki trafo terhadap kenaikan tekan gas yang timbul
di dalam tangki yang akan pecah pada tekanan tertentu dan kekuatannya lebih
rendah dari kakuatan tangi trafo.
- Rele tekanan lebih
Rele ini
berfungsi hampir sama seperti rele Bucholz, yakni mengamankan terhadap gangguan
di dalam trafo. Bedanya rele ini hanya bekerja oleh kenaikan tekanan gas yang
tiba-tiba dan langsung mentripkan P.M.T.
- Rele Diferensial
Berfungsi
mengamankan trafo dari gangguan di dalam trafo antara lain flash over antara
kumparan dengan kumparan atau kumparan dengan tangki atau belitan dengan
belitan di dalam kumparan ataupun beda kumparan.
- Rele Arus lebih
Befungsi
mengamankan trafo arus yang melebihi dari arus yang diperkenankan lewat dari
trafo terseut dan arus lebih ini dapat terjadi oleh karena beban lebih atau
gangguan hubung singkat.
- Rele Tangki tanah
Berfungsi
untuk mengamankan trafo bila ada hubung singkat antara bagian yang bertegangan
dengan bagian yang tidak bertegangan pada trafo.
- Rele Hubung tanah
Berfungsi
untuk mengamankan trafo bila terjadi gangguan hubung singkat satu phasa ke
tanah.
- Rele Termis
Berfungsi
untuk mencegah/mengamankan trafo dari kerusakan isolasi kumparan, akibat adanya
panas lebih yang ditimbulkan oleh arus lebih. Besaran yang diukur di dalam rele
ini adalah kenaikan temperatur.
3.9. Pemeliharaan
Trafo
a. Bagian
yang harus diperhatikan untuk pemeliharaan transformator
1. kumparan
Berfungsi
untuk mentransformasikan besaran-besaran ukur arus listrik dari yang
tingi/menengah ke yang rendah
2. isolasi
Umumnya
terdiri dari zat cair (minyak) yang berfungsi untuk mengisolasi bagian yang
bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan atau mengisolasi bagian yang
berlainan fasa.
3. isolator / porselin
Berfungsi
sebagai isolai antara bagian-bagian yang bertegangan berlainan fasa
4. katup pernapasan
Berfungsi
untuk menyerap udara lembab yang timbul dalam ruang trafo, sehingga akan
mencegah rusaknya minyak (isolasi) trafo.
b. Jadwal
pemeliharaan trafo
1. pemeliharaan harian
Pemeliharaan
yang dilakukan setia hari diantaranya peralatan/komponen yang diperiksa salah
satunya adalah : tangki, radiator, pipa-pipa minyak dan air, katup-katup.
2. pemeliharaan bulanan
Pemeliharaan
bulanan dilaksankan dalam keadaan beroperasi, hal ini berupa pekerjaan
pemeriksaan visual yang meliputi pemeriksaan antara lain tinggi permukaan minyak,
warna minyak, kondsi bushing, kondisi permukaan tangki/radiator, kemungkinan
adanya kebocoran, suhu trafo, pengukuran tegangan beban trafo serta penyetelan
sadapan
3. Pemeliharaan 6 bulanan
Pemeliharaan
yang dilakukan setiap 6 bulan sekali
4. pemeliharaan tahunan
Pemeliharaan
tahunan dilaksanakan dalam keadaan tidak bertegangan sama dengan pekerjaan yang
dilakukan dalam pemeliharaan bulanan ditambah pemeriksaan kelengkapan trafo,
meliputi : arrester, spark gap, pentanahan, tempat kedudukan trafo serta
pengukuran atau pengujian kontinyuitas lilitan, tahanan isolasi, polaritas
indeks dan dielektrik minyak.
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1.
Kelayakan operasi dari
suatu transformator daya dapat ditetapkan setelah melalui tahapan-tahapan
pengujian berdasarkan standar yang berlaku.
2.
Ketelitian dari proses
pengujian transformator daya sangat dipengaruhi oleh temperatur ruang serta
ketepatan waktu pelaksanaannya.
3.
Keandalan transformator
selama masa operasi, sangat ditentukan oleh cara pemeliharaannya, sehingga
jadwal waktu pemeliharaan perlu dikaji lebih lanjut.
4.
Energy dipindahkan
dari kumparan primer ke kumparan sekunder oleh magnetisasi dalam inti.
4.2 Saran
1.
Untuk meningkatkan kehandalan
pelayanan kepada pelanggan perlu adanya penggantian peralatan listrik yang
sudah tua, serta meningkatkan kapasitas daya peralatan guna memenuhi permintaan
daya listrik yang semakin meningkat
2.
Perlunya penambahan
unit-unit pembangkit baru yang terinterkoneksi sehingga daya yang ada dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan pada saat beban puncak dan sebagai cadangan daya
untuk tetap menjaga keandalan system
3.
Perlu ditingkatkan
pelaksanaan pemeliharaan yang terjadwal pada peralatan listrik sebagai
antisipasi, sehingga tidak terjadi gangguan dan kerusakan yang fatal pada
peralatan yang dapat mengurangi efisiensi kerja daya pembangit dan keandalan
system transmisi.
DAFTAR PUSTAKA
1.
IEC 156/1963. Method for the determination of electric
strength of insulating oils. 1963
2.
IEC 76/1976. Power Transformer. 1976.
3.
P.T. Bambang Djaya. Methode Pengujian Transformator Distribusi.
Surabaya : PT.
Bambang Djaya, 1995.
4.
P.T. PLN. Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan untuk
Transformator Tenaga. Jakarta
: Perusahaan Umum Listrik Negara, 1981.
5.
SPLN 17/1979 . Pedoman Pembebanan Transformator Terendam
Minyak. Jakarta:
1979.
6.
SPLN 50/1982 . Pengujian Transformator. Jakarta: 1982.
7.
Wiki. Rumus yang digunakan dan Jenis-jenis
transformator. Jakarta:
Wikipedia
8.
Edukasi.net. Prinsip kerja transformator, dan Penggunaan
transformator. Jakarta:
edukasi.net
9.
Kanginan, Marthen. Fisika 2B. Jakarta: Erlangga, 1994.
10. Arismunandar, DR., kuwahara. 1997. Buku Pegangan Teknik Tenaga Listrik Jilid III Gardu Induk. Jakarta:
Pradnya Paramitha
11. http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=berkas;
transformer_hightolow_smaller.Jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar